
Yayasan Baitul Maal PLN dan Laznas Al Azhar Lakukan Kick Off Desa Cahaya Cilembu
SUMEDANG, Kamis (30/1) Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN kembali menjejak manfaat ke pelosok negeri. Bertempat di dusun Lebak Jawa Desa Cilembu Kecamatan Pamulihan Kabupaten Sumedang Jawa Barat YBM PLN bersama Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) AL Azhar melakukan kick off desa cahaya.
Desa Cahaya sendiri memiliki kepanjangan dari (cakap, agamis, sehat, berdaya) merupakan program pemberdayaan masyarakat secara komprehensif, terukur dan berkelanjutan berbasis potensi lokal, berwawasan luas melalui teknologi informasi audio visual. Hadir dalam acara kick off desa cahaya Cilembu yaitu kepala desa desa Cilembu yang diwakili oleh seketaris desa Nurdin, Kepala Bidang Pemberdayaan Umat Laznas Al Azhar Damar Ahmad Setiabudi beserta tim, dan juga ketua YBM PLN UITJBT Denden beserta team.
Damar dalam sambutannya mengungkapkan “tujuan dari desa cahaya ini adalah untuk dapat memandirikan dan menjadikan masyarakat berdaya serta membantu program pemerintah. Program ini, salah satunya adalah di desa Cilembu merupakan satu dari 105 desa yang terpilih yang dijadikan desa Cahaya. Dan untuk desa Cilembu kami bekerja sama dengan YBM PLN dalam menjalankannya. Saya mewakili Laznas Al Azhar mengucapkan terima kasih banyak kepada YBM PLN karena sudah bekerja sama untuk mewujudkan desa Cahaya ini”
“Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN merupakan Lembaga zakat yang mengelola dana zakat dari para karyawan muslim di seluruh Indonesia yang setiap bulannya gaji mereka dipotong 2,5% untuk kemudian disalurkan kepada para penerima manfaat yang sesuai dengan 8 asnaf. Salah satu pilar dari YBM PLN adalah pilar ekonomi, dimana di pilar ini terdapat program pemberdayaan yaitu desa cahaya. PLN menerangi setiap tempat dan bangunan, dan YBM PLN menjadi penerang bagi masyarakat melalui agama, ekonomi dan juga wawasannya” ujar Denden.
Di Desa Cahaya Cilembu ini ada pemberdayaan berupa pertanian ubi cilembu dan juga penggemukan domba, selain itu di desa ini dibangun saung ilmu yang digunakan sebagai pusat interaksi dan edukasi masyarakat di Cilembu serta dapat lebih menggali ilmu baik dari segi ilmu bisnis, bercocok tanam dan juga beternak. Warga Cilembu juga tidak hanya diajarkan mengenai pemberdayaan ekonomi, tapi melalui dasamas (dai sahabat masyarakat) mereka diberikan pendampingan agama.