
MESKI TIDAK DIASUH IBU, SISWI SMP INI BERCITA-CITA MENJADI ARSITEK GUNA MEMBANGUN RUMAH BAGI SANG IBU
Depok- Seorang siswi kelas delapan bernama Azza Alleyzia Prameswari saat ini telah berjuang belajar di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Utama YBM PLN. Siswi yang akrab dipanggil Azza memiliki cita-cita menjadi seorang arsitek, saat ditanya alasannya adalah untuk bisa membangun rumah untuk ibunda.
Kehidupan keluarga Azza tidak seberuntung dengan anak-anak lainnya yang masih memiliki kedua orang tua yang lengkap sampai mendapatkan kasih sayang dari kecil. Berbeda dengan Azza, ia tidak bisa mendapatkan itu semua karena sejak dibangku sekolah dasar ia diasuh oleh kakek dan nenek yang sudah berusia 80 tahun. Ayah yang sangat dicintainya pergi meninggalkan dunia yang Azza impikan dapat bahagia bersamanya. Tak lama berselang, sang ibunda juga meninggalkan dirinya untuk merantau ke Jakarta dan membangun keluarga baru tanpa Azza.
Tinggal bertiga dengan kakek nenek dalam kondisi ekonomi yang sulit membuat Azza tumbuh sebagai anak yang tegar. Kini tulang punggung dikeluarga hanyalah sang kakek. Diusia 80 tahun ia masih harus mencari nafkah sebagai pedagang rujak keliling. Azza tidak mampu menahan air mata ketika menceritakan kisah hidupnya.
“aku tinggal cuma bertiga sama kakek nenek. Ayah udah meninggal pas aku kecil, ibu juga ke Jakarta ngunjungi aku kadang seminggu sekali kadang ngga nentu. Di rumah yang kerja cuma kakek dagang rujak keliling” ungkap Azza saat di wawancarai di ruang kepala sekolah (15/01/24).
Azza merupakan salah satu siswi berprestasi di sekolah SMP Utama YBM PLN, belum lama ini tepatnya tanggal 14 Januari 2024, Azza bersama timnya telah meraih medali emas di ajang Internasional Young Moslem Inventor Award 2024. Semangat belajar Azza yang tinggi demi bisa melanjutkan sekolah ke jenjang berikutnya dengan jalur prestasi. Prestasi yang dimiliki diharapkan mampu mewujudkan cita-citanya menjadi arsitek untuk membangun rumah sang ibunda.
“aku cita-cita mau jadi arsitek, biar bisa bangun rumah buat mamah (nangis terisak)” ujar Azza.
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Utama binaan YBM PLN merupakan sarana bagi murid dengan kondisi miskin dan dhuafa seperti Azza, untuk dapat terus belajar. Salah satu faktor tujuan dibangunnya sekolah SMP Utama YBM PLN untuk menekan angka kasus anak putus sekolah di Indonesia, serta dibangun atas dasar kemanusiaan melalui dana zakat pegawai PLN. Sehingga para siswa seperti Azza hanya cukup memiliki semangat juang yang tinggi dalam belajar.
“iya terbantu banget, terima kasih sudah bantu biayain sekolah itu ngebantu banget buat ekonomi keluarga” ungkap Azza.