
Lansia Bahagia Berkah Zakat Pegawai PLN
MANADO-Selasa (14/07). Oma Sarina muarif 68 tahun opa Edi Arsyad 65 tahun atau biasa disapa akrab oleh warga kelurahan Sumompo, kecamatan Tuminting, kota manado dengan panggilan Oma dan opa kapendek, harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri diusia yang sudah senja. Oma dan opa kapendek sebenarnya mempunyai dua anak yang sangat berbakti namun keadaan ekonomi kedua anaknya sangat memperhatikan, untuk memenuhi kebutuhan mereka saja masih kurang.
Melihat kondisi ekonomi anak-anaknya opa dan Oma kapendek tidak tega karena takut malah menjadi beban yang memberatkan mereka. Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari opa kapendek bekerja sabagai buruh panggul di pasar Tuminting kota manado sambil merawat Oma kapendek yang sudah hampir 7 tahun sakit strok yang mengakibatkan kelumpuhan dan buta. Upah sebagai buruh panggul pasar tidaklah menentu tergantung pengunjung pasar. Sebelum pandemi opa kapendek masih bisa membawa pulang uang sebesar Rp. 30.000 hingga Rp. 50.000, namun sejak pandemi covid ini beliau hanya bisa membawa pulang upah paling tinggi Rp. 20.000. Dengan upah alakadarnya itu mereka pakai makan sehari-hari dan jika ada lebihnya disisipkan untuk biaya berobat. Bahkan tidak jarang opa kapendek pulang dengan tangan hampa alias tidak mendapatkan upah karena pengunjung pasar sepi. Kondisi seperti ini membuat mereka terpakasa harus berpuasa karena tidak memiliki apa-apa untuk dimakan.
Melalui program lansia Bahagia YBM UIW Suluttenggo bersama YBM PLN UIP Sulbagut memberikan bantuan tunia kepada Oma dan opa kapendek berupa sembilan bahan pokok dan suplemen kesehatan herbal yang disalurkan setiap awal bulan.
"Saya berterima kasih kepada para muzakki YBM PLN Suluttenggo yang sudah peduli dengan kondisi kehidupan saya, dan sudah rela membantu meringankan kebutuhan pokok bulanan sehingga saya dan istri bisa makan setiap hari. semoga para muzakki YBM PLN selalu dilimpahkan keberkahan dan kesehatan serta dimudahkan segala urusannya." Kata opa kapendek sambil menitikkan air mata.