
Produksi Kerupuk Kamang Kembali Bergeliat Berkah Zakat Karyawan PLN
Pak Leo Waldi, Ayah empat orang anak ini sehari-hari bekerja serabutan. Untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga kadang beliau menjual buah yang diambil dari pengepul, kadang beliau juga membuat keripik ubi balado bersama sang istri untuk dititipkan diwarung-warung tetangga. Disaat menjual buah, kadang tidak semuanya laku terjual, ada kalanya buah-buah tersebut busuk karena sepi pembeli. Begitu juga halnya dengan keripik balado.
Kondisi ekonomi yang tidak stabil ini membuat pak Leo harus putar otak untuk mencukupi kebutuhan hidup termasuk memenuhi biaya pendidikan anak-anaknya serta biaya kontrak rumah. Sudah beberapa kali ia harus pindah rumah karena tak mampu membayar biaya sewa yang lumayan tinggi untuk standar penghasilannya saat ini.
Suatu hari ia membaca tentang Kerupuk Kamang yang merupakan kerupuk asli dari daerahnya di Bukit Tinggi Sumatera Barat. Ia mulai meriset dari cara membuat hingga proses pemasaran hingga konsumen dan melihat bahwa kerupuk kamang merupakan potensi besar jika dikembangkan di Kota Pekanbaru karena tingkat daya tahan produk cukup tinggi dan dijual dalam bentuk mentah sehingga menjadikan produk ini tahan lama.
Melihat potensi tersebut, Ia banting setir mencoba peruntungan memproduksi kerupuk kamang. Karena selama ini menurutnya, kerupuk kamang hanya di produksi di Sumatera Barat saja, sementara untuk wilayah pekanbaru masih konsumtif. Awalnya ia hanya memproduksi manual dengan alat seadanya sehingga produksi tidak maksimal. Tingginya permintaan terhadap kerupuk kamang serta kurangnya modal dan sarana pendukung usaha membuat ia kesulitan dalam memenuhi permintaan pelanggan. Mendapat informasi dan melihat kondisi tersebut, YBM PLN UIP SUMBAGTENG yang sebelumnya juga pernah membantu biaya sekolah anak kedua beliau yang terkendala biaya pendidikan disalah satu sekolah Swasta di Pekanbaru ini, memberikan bantuan berupa 2 paket mesin usaha dan modal usaha untuk pengembangan usaha kerupuk kamang. Bantuan tersebut diserahkan pada awal April lalu YBM PLN UIP SUMBAGTENG.
Melalui bantuan usaha ini, Ketua YBM PLN UIP SUMBAGTENG, Fazri menyampaikan “ Dengan bantuan peralatan mesin produksi kerupuk kamang ini diharapkan dapat meningkatkan pengembangan usaha kerupuk pak Leo, dengan demikian dapat membantu memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan biaya sekolah anak-anaknya, serta diharapkan dengan bantuan ini pak Leo dan keluarga dapat hidup dengan kondisi ekonomi lebih baik dan kelak bisa menjadi muzakki yang bisa menjadi penyalur zakat dan menebar manfaat bagi orang lain, Aamiin”.
Alhamdulillah saat ini, Pak Leo Waldi sudah dapat memproduksi kerupuk Kamang lebih banyak dan siap memenuhi kebutuhan pasar dengan skala yang lebih besar sehingga permintaan pelanggan dapat terpenuhi. “Terima kasih YBM PLN atas bantuan paket mesin usaha dan modal usaha yang diberikan kepada saya, Insya Allah amanah ini akan saya rawat dan jaga sepenuh hati saya sehingga berkah terhadap usaha yang saya jalani. Terima kasih atas dana zakat bapak/ibu muzakki PLN, semoga rezekinya bertambah dan mendapat ganjaran pahala dari Allah SWT”. Ujar Leo Waldi.