image description

119 Keluarga di Maluku dan Maluku Utara Nikmati Sambungan Listrik Gratis dari PLN dan YBM PLN



Sejumlah 119 keluarga kurang mampu di Provinsi Maluku, dan Maluku Utara menikmati sambungan listrik gratis melalui program bantuan penyambungan listrik tanpa biaya, hasil dari donasi pegawai PLN atau "Light Up The Dream" (LUTD).

PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara, melalui Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan Ambon bekerja sama dengan Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN, secara simbolis melakukan penyalaan serentak program Light Up The Dream di Dusun Sapuri dan Dusun Wanath, Desa Hitumessing, Kabupaten Maluku Tengah, Kamis (30/3/2023).

Hal tersebut disampaikan Manajer PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Ambon, Maryudin Saleh, melalui keterangan tertulisnya, Kamis (30/3/2023).

Maryudin menyatakan, program sambung listrik gratis bertujuan untuk meningkatkan kepedulian terhadap masyarakat kurang mampu terutama yang belum memiliki sambungan listrik.

Menurut Maryudin, program tersebut sangat tepat sasaran, karena dapat memberdayakan masyarakat kurang mampu, sehingga bisa memilah dan menentukan target masyarakat yang harus dibantu untuk mendapatkan penerangan.

"Program itu sangat bermanfaat untuk membantu wujudkan energi berkeadilan, agar malam hari mereka tidak kesulitan beraktivitas, seperti memasak, penerangan untuk belajar, kami berharap masyarakat lebih bersemangat lagi dalam melakukan pekerjaan rutin sehari-hari terutama untuk pekerjaan yang membutuhkan listrik," katanya.

Maryudin berharap, ke depan akan ada kebaikan lain yang PLN torehkan ke masyarakat sebagai bukti negara hadir di tengah masyarakat sebagai perwujudan energi berkeadilan.

Sementara itu, penerima manfaat program light up the dream, Imran Sangadji, menyatakan kebahagiaan dan berterima kasih atas kepedulian PLN, sehingga rumahnya kini bisa tersambung listrik.

Bantuan listrik melalui program itu, membawa manfaat yang sangat berarti bagi masyarakat sehingga dapat meningkatkan produktivitas kehidupan sehari-hari.

"Selama berpuluh kami hidup dengan penerangan seadanya, tanpa bersungut kami tetap melakukan aktivitas sehari-hari walaupun terkadang dalam kondisi remang-remang, tetapi sekarang semua sudah menjadi nyata bisa menikmati listrik," katanya.

Share:
    blog comments powered by Disqus
loader