
YBM PLN Peduli dan Santuni Biaya Kesehatan Ananda Zahbia Rizqina Aretha
Jombang, (28/02/23), Bertempat di kediaman bapak Abdul Hakim, Dusun. Bote, Ds. Kedawung, Diwek, Jombang, Rumah Kakek dari Zahbia Rizqina Aretha, Mbak Zulva Tri Dianti , Muzakki YBM PLN UP3 Mojokerto, menyerahkan bantuan biaya pengobatan.
Saat ini, Ananda masih berusia 11 bulan dan merupakan penderita kanker Retinoblastoma.
Ketika penyerahan bantuan kesehatan YBM PLN, Ananda zahbia bersama kedua orang tuanya lagi kontrol ke RSUD Dr. Soetomo, Surabaya.
Cerita Awalnya mata kanan Zahbia kalau terkena sinar lampu, terlihat bundaran abu-abu di tengah pupilnya. Keluarga sepupu saya ini tidak menyadari karena Zahbia pun tidak pernah demam atau mengalami gejala kesehatan lainnya. Tetapi, kalau digendong sambil menyusu ibunya di sebelah kanan, sedangkan mata kirinya tertutup, Zahbia mulai berontak. Akhirnya sepupu saya membawa Zahbia ke puskesmas terdekat. Karena puskesmas tidak mampu melakukan pemeriksaan lebih detail, Zahbia dirujuk ke RSUD Jombang. Dokter yang menangani di RSUD Jombang memvonis Zahbia kanker dan segera memberikan rujukan ke RSUD Dr. Soetomo. Setelah pemeriksaan di RSUD Dr. Soetomo, Zahbia positif didagnosis oleh dokter bahwa mengidap kanker Retinoblastoma dan harus segera diambil bola mata kanannya. Karena dikuatirkan sel kanker akan segera menyebar ke mata kriinya. Kondisi Zahbia saat ini terbaring di kamar RSUD Dr. Soetomo, karena masih harus menjalani kemoterapi dan pemeriksaan paru-paru. Karena dicurigai ada masalah di paru-parunya.
Pemeriksaan Zahbia di RSUD Dr. Soetomo antara lain USG mata, tes darah, tes jantung dan paru-paru, serta CT scan kepala. Setelah data sudah lengkap, bulan Agustus 2022 dilakukan operasi pengangkatan bola mata. Pada sekitar akhir bulan September 2022 dilakukan kemoterapi dan saat ini Zahbia masih menjalani kemoterapi ke-5. Karena di tengah kemoterapi ke-5 ini, Zahbia mengalami dehidrasi sehingga mengakibatkan kondisi tubuhnya drop. Setelah dilakukan pemeriksaan CT Scan dada atau paru-paru, nampak cairan di area paru-paru Zahbia.
Saat ini Zahbia hidup di keluarga yang pas-pasan dan masih tinggal bersama kakek neneknya. Ibu Zahbia (Fifi) tidak bekerja dan merawat Zahbia serta kakaknya yang berusia 3 tahun. Sehingga, ayah Zahbia (Rofi'ul) yang bekerja sebagai seorang buruh harian lepas pabrik swasta di daerah Jombang, Jawa Timur, menjadi sumber penghasilan untuk keluarga kecilnya.
Abdul Hakim, Kakek Zahbia berusia 56 tahun dan sudah tidak bekerja, sedangkan nenek Zahbia berusia 50 tahun bekerja sebagai buruh cuci.
Sejak kemoterapi, rambut Zahbia mulai rontok, badannya mulai kurus dan mudah demam. Terakhir kali kemoterai ini, tubuh Zahbia demam dan lemas. Sehingga harus membutuhkan transfusi darah karena hemoglobin yang rendah.
Mari kita berdoa kepada Allah bersama buat kesembuhan ananda Zahbia agar segera sembuh dan sehat, sehingga bisa bermain dengan teman-teman seusianya di rumah serta nantinya menjadi anak solehah.
Keberkahan Allah selalu bersama para muzakki YBM PLN atas kepedulian terhadap para penerima manfaatnya. Barokallah lana wa lakum jami'an.