
Borong Berbagi UIW Suluttenggo, Pedagang Bahagia Santri Gembira
Dampak PPKM kian hari kian terasa, terutama bagi para pedagang kecil. Kini, pendapatan mereka turun drastis hingga 60 persen. Diantaranya adalah para pedagang es dawet, cilok, kue dan jajanan lainnya yang mangkal di sepanjang ruas jalan kecamatan Tuminting kota Manado.
Abdan (25), adalah salah satu pedagang es dawet yang terkena dampaknya. Remaja asal Banjar Negara itu mengaku, jika sejak PPKM omsetnya mengalami penurunan drastis, terlebih dagangannya hanya dinikmati disiang hari. Sedangkan arus lalulintas tidak seramai biasanya karena WFH.
Begitupun dengan Harmanto (35), ia mulai menjajakan dagangan ciloknya pada jam 4 sore, sedangkan jam 8 malam sudah harus tutup. Sementara dijam-jam itu biasanya jualannya mulai ramai pembeli.
Menghadapi kondisi seperti sekarang ini, keduanya hanya bisa pasrah dan terus berjualan saja. Karena jika tidak, maka kebutuhan hidupnya tidak terpenuhi.
Melalui program tanggap Covid 19 pada Kamis (19/08), YBM PLN UIW Suluttenggo menggalakan program borong berbagi. Hal ini bertujuan untuk meringankan beban para pedagang kecil yang terkena dampak PPKM.
Dan jajanan yang telah di borong diberikan kepada anak-anak yatim dan dhuafa Panti Asuhan Assalam serta Pesantren Darul Istiqomah Manado, sebagai takjil berbuka puasa Asyura (10 Muharram 1443 H).