
Ade Rahmah Berkah Berdagang Makanan Untuk Kesehatan Pasien Isoman
JAKARTA- Sudah siang hari, sebentar lagi adzan Dzuhur berkumandang. Namun Ade Rahmah (57) Nampak masih sibuk membungkus paket makanan untuk para pasien Isolasi Mandiri (isoman). Sebanyak 150 paket harus ia sediakan hari itu, yang akan disalurkan kepada 50 orang pasien Isoman di wilayah Kampung Dukuh, Kramat Djati, Jakarta Timur. Bersama YBM PLN, warung nasi milik Ade Rahmah menjadi salah satu penerima manfaat progam Borong Berbagi Warung Bahagia. Sebanyak 150 makanan tersebut terbagi menjadi tiga gelombang, sarapan pagi, makan malam, dan juga makan malam. Ade Rahmah yang warungnya terbiasa sepi karena pandemi, kini lebih sibuk dari biasanya.
“Iya mas, cukup rame juga hari ini, karena menyiapkan 50 paket makanan untuk makan siang warga isoman di Kampung Dukuh. Biasanya sepi kan karena pandemi, belum tentu ada yang laku,” terang Ade Rahmah sembari menyiapkan makanan.
Bukan sekedar menyajikan makanan, Ade Rahmah merasa lebih harus berdedikasi dalam menyajikan hidangnya kali ini. Pasalnya, makanan hasiul masakannya akan disajikan pada pasien isoman. Karena itu ia lebih bersemagat, berharap hidangan buatanya bisa menjadi nutrisi bagi warga isoman yang sedang berusaha sembuh.
“Ini (Progam Borong Berbagi) itu sangat bermanfaat sekali mas, karena selain dagangan saya laku, juga membantu warga isoman yang lagi sakit dan tidak sempat memasak. Jadi saya sendiri jadi semangat masaknya, lebih-lebih dari biasanya. Kalau yang isoman sembuh, inshaallah saya yang masak bisa kecipratan pahalanya,” tambah Ade Rahmah.
Jiwa berbagi Ade Rahmah memang sudah ia latih sejak lama. Bahkan setiap hari jumat, warungnya menggratiskan makanan bagi siapapun. Hal itu ia lakukan sebagai ikhtiar berbagi, Ade Rahmah percaya bahwa harta yang ia dapatkan bukan untuk dirinya sendiri.
“kalau Jumat itu makanan saya gratiskan mas, saipa yang lapar silahkan mampir saja. Rejeki ada jalurnya masing-masing mas, berbagi gak bikin miskin ko,” tambah Nenek 6 cucu tersebut.
Walau ia sibuk hari itu menyiapkan 150 porsi makanan, namun Ade Rahmah mengaku warungnya sangatlah sepi, karena terdampak pandemi. Beruntung, adanya PPKM bisa membuatnya kembali berjualan, walau tetap pembeli hanya bisa take away masakannya. Andai dimakan di tempat, harus tidak lebih dari 20 menit. Walau tidak seramai biasanya, Ade Rahmah tetap mensyukuri itu. Terlebih dengan adanya progam Borong Berbagi dari YBM PLN, membuat dagangnya habis.
“Memang pandemi ini, sangatlah berdampak bagi kita-kita penjual makanan ini mas. Apalagi kan kalau makan tidak boleh lebih dari 20 menit. Tapi ya kita syukuri apapun itu, rejeki tidak kemana. Alhadulillah, progam Borong Berbagi ini sangat membantu sekali ” tutup Ade Rahmah.