
Dari Pagi Hingga Gelap, Pa Idi Tetap Semangat Menjajakan Sapu Lidi Dagangannya
Berangkat dari rumahnya di Serang jam 7 pagi menggunakan bus dan berhenti di Kebon Nanas Tangerang selanjutnya melanjutkan perjalanan ke Serpong menggunakan angkot dan bisa sampai rumah kembali jam 11 malam. Itulah aktivitas keseharian dari pa Idi hampir setiap harinya.
Pa Idi berjualan sapu lidi yang diambil dari orang, setiap satu sapu lidi yang terjual dia mendapatkan uang sekitar 8 hingga 10 ribu. Setiap hari dia membawa 15 sapu lidi, hingga maghrib baru 7 sapu lidinya yang laku. Dia pun terus berjalan kaki dari Pamulang hingga Serpong sambil berharap ada yang membeli sapu lidinya.
Karena kalau tidak laku semua sapunya, pa Idi tidak bisa memberikan uang kepada keluarganya sebab habis untuk ongkos dan makan. “Ya kalau ga laku, kadang keluarga makan apa yang ada aja dirumah. Kalau cuma ada buah ya buah aja,” ujar pa Idi.
Kamis malam 12 Agustus 2021 pa Idi tak menyangka jika sapunya yang masih sisa 8 diborong langsung oleh tim YBM PLN, dengan muka bingung dan haru pa Idi menerima uang sebesar 500ribu dari tim YBM melalui program Borong Berbagi. “Terima kasih karena udah mau beli semua sapunya neng,” ujar pa Idi.